daerah tropis - WordPress.com

advertisement
DAERAH TROPIS
Tropikos (Yunani) = garis balik.
Garis balik ini adalah garis lintang 23°27' utara dan selatan.
Garis lintang utara 23°27' adalah garis balik cancer. Matahari
mencapai posisi tegak lurus pada tanggal 22 Juni.
Garis lintang selatan 23°27' adalah garis balik capricorn.
Matahari mencapai posisi tegak lurus pada tanggal 23
Desember.
Tropis didefinisikan sebagai daerah yang terletak di antara
garis isoterm 20°C di sebelah bumi utara dan selatan
Lingkungan yang terbentuk oleh kondisi iklim dan
geografis dapat dibagi dalam dua kategori:
a) Daerah tropis dan kering
dengan padang pasir, stepa, dan sarana kering
b) Daerah tropis dan lembab.
dengan hutan tropis, daerah dengan angin
musim, dan savana lembab.
Geografis Khusus
Permukaan bumi tertinggi di daerah Khatulistiwa:
Pegunungan Andes (Aconcagua 6.959 m)
Dataran tinggi Afrika (Kilimanjoro 5.895 m)
Pegunungan Irian (Puncak Jaya 5.030 m)
Pegunungan Oceania (Mauna Kea 4.210 m)
Pegunungan Himalaya
Pegunungan Rocky Mountains
Geografis Khusus
Sungai terbesar dalam hal panjang maupun
jumlah debit air:
Sungai Nil 6.671 km
Sungai Amazon 6.518 km (120.000 m³/s)
Sungai Kongo 39.000 m³/s
Sungai Gangga-Brahmaputra 39.000 m³/s
Geografis Khusus
Kedalaman laut terbesar:
Samudra Pasifik (luas 179,7 juta km², kadar
garam 35,9-36,9‰); Palung Mariana (kedalaman
10.863 m)
Samudra Atlantik (luas 106,4 juta km², kadar
garam 35,5-37,9‰); Palung Puerto Rico
(kedalaman 9.220 m)
Samudra Hindia (luas 73, 4 juta km², kadar
garam 35,3-40‰); Palung Sunda (kedalaman
7.455 m)
Geografis Khusus
Depresi bumi terbesar:
Padang pasir Libia (Depresi Qattara 134 m di
bawah permukaan laut)
Jordania (Laut Mati 33.394 m di bawah
permukaan laut)
Belanda (2 m di bawah permukaan laut)
Kondisi Tropis Indonesia
Indonesia termasuk daerah tropis basah, dimana curah
hujan yang tinggi terjadi pada bulan-bulan tertentu.
Hal ini menyebabkan tingkat pelapukan atau korosi yang
tinggi sehingga menuntut penggunaan bahan bangunan
yang tahan pelapukan atau dengan cara pelapisan
bahan (cat, coating, vernis, plitur).
Tingginya penguapan sehingga pembiasan sinar
matahari oleh butir air di angkasa memberi keuntungan
melimpahnya penerangan alami pada pagi sampai sore
hari.
Kondisi Tropis Indonesia
Pengetahuan tentang faktor alam dapat dijadikan
patokan dalam merancang dan membangun hunian.
Misalnya, musim panas dapat membantu mempercepat
pengeringan pengecoran beton bertulang sedangkan
musim hujan sangat baik untuk pemasangan pasangan
bata.
Ciri Khas Bangunan Tropis Indonesia
1) Atap
Untuk melindungi bangunan dari panas matahari dan hujan;
dan membentuk pembayangan untuk bukaan dinding.
Atap adalah unsur bangunan yang pertama kali menerima
perubahan cuaca, baik panas maupun dingin. Oleh karena
itu, atap pada lingkungan tropis terbukti tepat pada
kemiringan sudut minimal 30°.
Proteksi oleh atap dicapai dengan tritisan yang cukup
panjang mencapai ± 90 cm, terbuat dari bahan yang tidak
silau misalnya genteng kodok, beton, rumbia, dan sirap.
Ciri Khas Bangunan Tropis Indonesia
2) Bukaan Dinding
Biasanya menggunakan material yang mampu meredam panas
dengan finishing warna yang cerah namun tidak menyilaukan,
misalnya putih, krem, dan abu-abu.
Pada bukaan dindingnya terdapat kisi-kisi berupa jalusi yang
berguna menangkal sinar matahari masuk namun masih
memungkinkan aliran udara masuk ke dalam ruangan.
Hal yang paling khas dari fasad adalah penerapan beranda (teras)
yang selalu dihadirkan baik di depan maupun di belakang
bangunan. Beranda berfungsi sebagai ruang perantara dan
penghalang serta penyaring udara panas yang datang dari luar.
Ciri Khas Bangunan Tropis Indonesia
3) Lantai
Biasanya lantai diangkat dari lantai atau dibuat seperti rumah
panggung agar memungkinkan lantai juga ikut bernapas sehingga
ruangan menjadi sejuk. Karena itu pemakaian lantai dari bahan
kayu pada rumah tradisional banyak dijumpai.
Selain memungkinkan udara masuk, juga akan memberikan rasa
hangat pada malam hari. Lantai rumah panggung lebih aman dari
perembesan air tanah yang dapat memberikan kelembapan.
Kondisi lembap seperti ini sangat tidak baik untuk bahan lantai
dan kesehatan penghuni.
Bibliography
●
●
Lippsmeier, Georg. 1997 (II). Bangunan
Tropis. Jakarta: Erlangga. (Lippsmeier, Georg.
1980. Tropenbau Building in the Tropics.
Munchen: Verlag Georg D.W. Callwey)
Prasetya, Bona Yudha. 2005. Mendesain
Rumah Tropis. Ungaran: PT Trubus
Agriwidya.
Download