Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. 51 ISOMERISASI SENYAWA 3-CARENE MENJADI 4CARENEMENGGUNAKAN KATALIS NaOHKLOROTOLUENA Sita Dwi Fatmawati, Tatang Shabur Juliato, Dwiarso Rubiyanto Program Studi Ilmu Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia sita.fatmawati@yahoo.com INTISARI Telah dilakukan isomerisasi 3-carene menjadi 4-carene dengan katalis NaOHklorotoluena. Katalis NaOH-klorotoluena dibuat dengan cara mereaksikan NaOH dan oklorotoluena. Hasil isomerisasi menunjukkan bahwa NaOH-klorotoluena tidak dapat menjadi katalis pada isomerisasi 3-carene menjadi 4-carene. Namun, hasil reaksi dari NaOH dan o-klorotoluena diasumsikan membentuk senyawa fenol yang dapat mengkonversi 3-carene menjadi β-pinene. Persentase senyawa β-pinene yang dihasilkan sebesar 0,72%. Kata kunci: isomerisasi, 3-carene, 4-carene, NaOH-klorotoluena, β-pinene PENDAHULUAN kecil dimanfaatkan di dalam negeri. Di Indonesia terpentin dihasilkan Karena komponen utama dari pinus terpentin adalah α-pinene, sehingga dihasilkan lebih banyak disintesis.Selain α- sebagai hasil atas proses distilasi dan pineneterdapat juga 3-carene.Salah hasilbawahnya berupa gondorukem. satu upaya pengembangan 3-carene Produk adalah dari getah pinus jenis merkusii.Terpentin gondorukem dapat dengan mengkonversi diolahlebih lanjut untuk bahan baku sebagian dari 3-carene menjadi 4- industri antiseptik, carene. Senyawa 4-carene berperan perekat, cat,dan lain-lain.Sedangkan dalam jalur sintesis memperoleh terpentin dapat digunakan untuk mentol dan isolimonen. bahan kosmetik, baku industri minyak Metode konversi 3-carene menjadi 4- cat,bahan pelarut, isolasi, farmasi, carenesendiri telah dikembangkan dan lain-lain. dari Sebagian besar hasil dari minyak sebelumnya. Penelitian yang telah terpentin di Indonesia terkadang dikembangkan diekspor keluar negeri dan sebagian Volume 2 penelitian-penelitian No. 1 3-carene dapat Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. disintesis menghasilkan 52 4- Pertama diambil 3-carene 10 carenedengan bantuan katalis basa mL, xylene 10 mL, o-klorotoluena organik. Penelitian sebelumnya telah 0,3 dilakukan sintesis 3-carene menjadi kemudian dicampur di dalam gelas 4-carene beker. dengan menggunakan mL dan 0,3 Setelah gram itu NaOH campuran katalis Na-klorotoluena dimana telah dimasukkan ke dalam labu leher dua diketahui bahwa katalis ini sangat dan dimasukkan pemutar magnet mahal dan sulit didapatkan. Oleh kedalam karena itu, peneliti ingin melakukan dinyalakan kondensor. Lalu diatur sintesis temperatur 3-carene menggunakan dengan katalis lain NaOH-klorotoluena. labu. Selanjutnya pada alat hingga suhu stabil. Setelah suhu stabil alat tidak yaitu perlu NaOH dimatikan,sampel merupakan senyawa bersifat basa diambilsetelah kuat. Dengan demikian diharapkan larutan hasil dianalisis menggunakan katalis GC-MS. NaOH-klorotoluena ini merupakan katalis alternatif yang sangat ekonomis didapatkan Analisis HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan memproduksi proses dan hasil isomerisasi senyawa 3-carene isolimonen. menggunakan organosodium. METODE PENELITIAN katalis Tujuan dari isomerisasi senyawa 3-carene adalah Bahan untuk menghasilkan senyawa 4- 3-careneSigma Aldrich, Xylene J.T Baker, jam. mudah dan dalam 12 o-klorotoluena carene yang merupakan bahan baku Schuchardt utama untuk produksi isolimonen OHG NaOH pada proses lebih lanjut. Alat Dalam penelitian ini, katalis Satu set alat gelas, seperangkat alat refluks, thermometer, organosodium magnetic mereaksikan stirrer, penangas air dan GC-MS klorotoluena. Shimadzu 2010 QS mulanya Prosedur Penelitian dibuat NaOH dengan dengan Proses dilakukan o- isomerisasi dengan mencampurkan 3-carene, xylene, o- Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. 53 klorotoluena dan NaOH yang akan 175oC. Sampel yang diperoleh pada digunakan. Setelah bahan tercampur proses kemudian direfluks selama 12 jam menggunakan Gas Cromatography (all night). Fungsi xylene dalam Mass Spectrometry (GC-MS) untuk proses isomerisasi adalah sebagai mengetahui senyawa 4-carene yang pelarut terbentuk. non polar yang dapat menghomogenkan sistem, sedangkan larutan o-klorotoluena isomerisasi dianalisis Analisis Reaktan berfungsi Sebelum dilakukan membentuk katalis basa organik. isomerisasi maka perlu diketahui Perlakuan refluks bertujuan untuk konsentrasi menyempurnakan reaksi karena suhu dengan cara menganalisis reaktan optimal untuk tersebut. Analisis reaktan dilakukan konversi 3-carene menjadi 4-carene menggunakan GC-MS menghasilkan yang diperlukan o diatas suhu kamar yaitu 170 C – reaktan mula-mula data sebagai berikut : Gambar 1. Kromatogram 3-Carene Gambar 1 menunjukkan kromatogram reaktan 3-carene. Pada waktu retensi 3,093 terdapat senyawa 3-carene dengan konsentrasi 100%. Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. 54 Gambar 2. Kromatogram xylene Gambar 2 menunjukkan kromatogram reaktan xylene. Kromatogram tersebut terdapat 3 puncak, kemudian dari 3 puncak tersebut dipilih puncak dengan konsentrasi tertinggi. Puncak dengan konsentrasi tertinggi pada waktu retensi 2,466 merupakan senyawa xylene dengan konsentrasi 85,6006%. Gambar 3. Kromatogram o-klorotoluena Gambar 3 adalah yang diperlukan untuk mengkonversi kromatogram reaktan o-klorotoluena. 3-carene menjadi 4-carene. Larutan Kromatogram tersebut menunjukkan yang diperoleh berwarna kuning satu agak puncak di atas dengan konsentrasi jernih. Pada akhir reaksi tertinggi yaitu pada waktu retensi endapan katalis NaOH-klorotoluena 4,240 berwarna putih, endapan tersebut konsentrasi senyawa o- klorotoluena adalah 100%. dimungkinkan endapan NaOH. Katalis NaOH-klorotoluena Hasil Analisis Dengan GC-MS Isomerisasi 3-carene menjadi Isomerisasi 3-carene 4-carene menggunakan padatan basa Menggunakan NaOH. Untuk menjadi katalis basa klorotoluena organik maka NaOH direaksikan Larutan Katalis NaOH- hasil reaksi dengan o-klorotoluena. Namun suhu isomerisasi optimal yang dicapai pada reaksi dengan GC-MS dan menghasilkan o isomerisasi ini 163 C, suhu ini lebih kemudian dianalisis data analisis sebagai berikut: rendah dari suhu optimal refluks Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. 55 3-carene Gambar 4. Kromatogram dengan katalis NaOH-klorotoluena Dari gambar 4 diatas terdapat puncak dengan konsentrasi tertinggi, kemudian diidentifikasi nama senyawa dari komponen-komponen tersebut. Data yang diperoleh dapat ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi senyawa dari komponen-komponen hasil isomerisasi menggunakan katalis NaOH-klorotoluena No. Waktu Retensi Senyawa %Area 1. 3,253 xylene 29,40 2. 3,936 o-klorotoluena 2,33 3. 4,194 Beta-pinene 0,72 4. 4,530 3-carene 53,53 Pada penggunaan kromatogram NaOH- adalah 53,53%. Hal ini menunjukkan puncak, NaOH-klorotoluena tidak dapat kemudian dari ke 6 puncak tersebut digunakan katalis pada terlihat ada dua puncak dengan reaksi isomerisasi 3-carene menjadi konsentrasi tertinggi yaitu puncak 2 4-carene karena senyawa 3-carene dan puncak 6. Dari Tabel 4 diketahui tidak terkonversi menjadi 4-carene. bahwa puncak 2 adalah pelarut Persamaan Reaksi NaOH Dengan xylene sedangkan puncak 6 adalah o-klorotoluena klorotoluena katalis persentase area senyawa 3-carene terlihat 6 sebagai senyawa 3-carene. Dari tabel diatas, Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. Untuk menunjukkan bahwa senyawa 4-carene tidak 56 terbentuk adalah dengan persamaan dapat reaksi dibawah ini : CH3 CH3 Cl OH + NaOH NaCl + Katalis isomerisasi 3-carene menjadi 4-carene Gambar 5. Persamaan reaksi NaOH dengan o-klorotoluena Dari persamaan reaksi diatas isomerisasi menunjukkan bahwa atom Cl pada carene. senyawa o-klorotoluena merupakan Spektrum gugus pergi yang baik (leaving carene group) sehingga akan mengikat ion 3-carene Massa Untuk + menjadi 4- Senyawa 3- memastikan bahwa Na . Sedangkan atom C nomor 2 senyawa tersebut adalah 3-carene pada maka senyawa toluene yang dapat dilihat pada data kekurangan elektron, kemudian ion spektrometri massa yang tersedia, OH- pada yang elektronegatif karena waktu retensi 4,530 kelebihan elektron menjadi pendonor diidentifikasi sebagai senyawa 3- elektron pada atom C tersebut. carene karena memiliki m/z 136, NaOH dapat bereaksi dengan o- dimana bobot molekul ini merupakan klorotoluena namun tidak bereaksi bobot molekul dari 3-carene.Selain katalitik gugus itu hasil fragmentasi spektrometri hidroksi yang terikat pada senyawa massa menampilkan spektrum 3- toluena. Sehingga katalis NaOH- carene sebagai berikut : karena adanya klorotoluena tidak dapat digunakan sebagai Volume 2 katalis pada reaksi No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. CH3 57 CH3 CH3 CH3 CH3 m/z = 136 CH3 m/z = 121 CH3 CH3 H CH3 m/z = 121 CH3 m/z = 105 Gambar 6. Spektrum 3-carene Dari spektrum diatas diperoleh fragmentasi senyawa 3-carene. Kelimpahan fragmentasi yang paling stabil ditunjukkan pada m/z 93. Uraian fragmentasi senyawa 3-carene adalah sebagai berikut: C CH3 CH3 m/z = 105 m/z = 93 Gambar 7. Fragmentasi 3-carene Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. 58 Senyawa Baru Yang Terbentuk 4,194 dengan persentase area 0,72%. Dari Hal Konversi Menggunakan 3-carene Katalis klorotoluena analisis terbentuk pada senyawa dapat mengkonversi senyawa 3-carene menjadi β-pinene GC-MS karena membentuk gugus fenol pada menunjukkan terdapat senyawa baru yang dimungkinkan NaOH yang bereaksi dengan o- NaOH- klorotoluena Hasil ini Gambar reaksi 10. Mekanisme reaksi pembentukan senyawa β-pinene dari isomerisasi yaitu senyawa β-pinene 3-carene yang ditunjukkan pada waktu retensi dengan senyawa fenol adalah sebagai berikut : Cl O -H + + NaOH senyawa fenol O -H + H H H 3-carene H+ β-pinene Gambar 8. Mekanisme reaksi 3-carene menjadi β-pinene Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. Mekanisme diatas reaksi pada menjelaskan 59 gambar Dari hasil penelitian isomerisasi bahwa 3-carene menjadi 4-carene dengan pemanasan dapat memutus ikatan katalis pada atom C nomor satu sehingga disimpulkan bahwa : sepasang elektron berpindah ke atom 1. NaOH-klorotoluena tidak efektif yang untuk berpindah isomerisasi 3-carene menjadi 4- atom C 1 menyebabkan negatif (karbanion), senyawa 2. Senyawa fenol yang dihasilkan dimana dari reaksi NaOH dengan o- fenol klorotoluena diasumsikan dapat bersifat asam. Ikatan rangkap pada C mengkonversi senyawa 3-carene 3 memberikan sepasang elektron menjadi β-pinene. Senyawa β- pada atom karbon cabang yang pinene yang terbentuk sebanyak kekurangan 0,72%. diketahui bahwa fenol reaksi carene. karbanion tersebut mengikat H+ pada pada dapat C nomor 1. Sepasang elektron yang tersebut katalis berbeda senyawa elektron sehingga senyawa tersebut stabil menjadi βpinene. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA Albert B, Booth, Jekyii Island, Ga., assignor to Hercules Incorporated, Wilmington, Del., a corporation of Delaware., 1968, Isomerization of 3Carene to 4-carene and Further Conversion of 4-carene,(Cl.260-675.5). Anikeev. V. I , Yermakova. A, 2009, Thermal transformations of monoterpene compounds in supercritical lower alcohols, Boreskov Institute of Catalysis SB RAS. Atkins, Peter W., Julio de Paula, 2006, Physical Chemistry 4th Edition, WileyVCH, Weinheim Chafidz, A, 2011, Pengaruh Jumlah Mol Natrium Hidroksida Terhadap Kadar Isoeugenol pada Isomerisasi Eugenol Menggunakan Pelarut Etilen Glikol, Universitas Brawijaya Pavia, Donald L., Gary M. Lampman, 2006. Introduction to Organic Laboratory Techniques (4th Ed.). Thomson Brooks/Cole. Sastrohamidjojo, H., 2004, Kimia Minyak Atsiri, Liberty, Yogyakarta. Sastrohamidjojo, H., 2007, Kromatografi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Volume 2 No. 1 Agustus 2014 Indonesian Journal of Chemical Research – Indo.J.Chem.Res. 60 SIDS, 2001, 2-chlorotoluene, SIDS International Assessment Report, Orlando Sjamsul, A., 1986, Kimia Organik Bahan Alam, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Stolle, A., 2008, Study On The Pyrolysis Behavior Of Some Monoterpenes And Monoterpenoids- A Mechanistic And Kinetic Overview, Friedrich-Schiller University Jena, Jena Stolle, A., Ondruschka, 2009, Thermal Rearrangements of Monoterpenes and Monoterpenoids, Friedrich-Schiller University Jena, Jena Upm-Kymmene Corporation, 2012, Process And Apparatus For Producing Hydrocarbons By Hydrogenating A Terpene Feed, Paten No EP 2454343 A2 Wibowo W., P.S Wahyudi, 2002, Aplikasi Reaksi Katalisis Heterogen untuk Pembuatan Vanili Sintetik (3-hidroksi-2-metoksibenzaldehida) dari Eugenol (4-allil-2-metoksifenol) Minyak Cengkeh, Universitas Indonesia, Depok Volume 2 No. 1 Agustus 2014