18 BAB 2 (Minggu ke – 4) MEKANIKA NEWTON. GERAK LURUS PARTIKEL PENDAHULUAN Learning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan : • Mampu menjelaskan konsep Hukum Newton dan menyelesaikan masalah dinamika gerak dengan konsep tersebut. • Mampu menyelesaikan persamaan gerak partikel untuk gaya sebagai fungsi waktu, posisi dan kecepatan. 19 PENYAJIAN Bab 2 Mekanika Newton. Gerak Lurus Partikel 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 2 2.1 Hukum Newton pada Gerak Partikel 1.Setiap benda tetap dalam keadaannya yaitu diam atau bergerak dengan kecepatan tetap dalam garis lurus, kecuali kalau ia dipaksa oleh suatu gaya untuk mengubah keadaan tersebut. 2.Perubahan gerak benda sebanding lurus dan searah dengan gaya yang diterapkannya. 3.Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah, atau, aksi bersama dari dua benda selalu sama dan berlawanan arah. 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 3 20 (HKN 1) (HKN 2) (HKN 3) r ΣF = 0 r v =0 r v = tetap r r dv F =m dt r r FA = − FR 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 4 Momentum Linear r r p = mv r dpr F= dt r r p A + pB = 0 12/15/2012 (ketika gaya tunggal berkerja pada suatu benda, gaya tersebut akan sama dengan laju perubahan momentum linear dari benda) (Hukum ketiga Newton menyatakan secara tidak langsung bahwa momentum linear total dari dua benda yang saling berinteraksi selalu sama dengan nol) mitrayana@ugm.ac.id 5 21 Gerak Partikel 2r r r r d r FTotal = ΣFi = m 2 = ma dt 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 6 2.2 Gerak Lurus. Percepatan tetap saat gaya konstan Fx (x, x& , t ) = m&x& &x& = dv F = = konstan = a dt m x& = v = at + v 0 x = 12 at 2 + v 0 t + x 0 2 a (x − x 0 ) = v 2 − v 02 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 7 22 2.3 Gaya Fungsi Posisi. Konsep Energi Kinetik dan Potensial F ( x ) = m&x& &x& = dx& dx dx& dv = =v dt dt dx dx ( ) dv m d v 2 dT F ( x ) = mv = = dx 2 dx dx 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id T = 12 mv 2 x ∫ x0 (Energi Kinetik) F (x )dx = T − T0 (Kerja sama dengan perubahan energi kinetik partikel) dV = F (x ) (V (x) disebut energi potensial) dx − ∫ 8 x x0 F ( x )dx = − ∫ dV = −V ( x ) + V (x 0 ) = T − T0 x x0 T + V (x ) = T0 + V ( x0 ) = konstan = E 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 9 23 1 2 mv 2 + V ( x ) = E dx 2 v= =± [E − V (x )] dt m ∫ dx x x0 ± 2 m [E − V (x )] 12/15/2012 = t − t0 mitrayana@ugm.ac.id 10 2.4 Gaya Fungsi Waktu. Konsep Impulse F (t ) = m dv dt ∫ F (t )dt = mv(t ) − mv t 0 (disebut Impuls) 0 t F (t ) dx = v(t ) = v0 + ∫ dt 0 m dt t F (t ') x − x 0 = ∫ v(t )dt = v 0 t + ∫ ∫ dt ' dt 0 0 0 m t 12/15/2012 t mitrayana@ugm.ac.id 11 24 2.5 Gaya Fungsi Kecepatan. Hambatan Fluida dan Kecepatan Terminal F0 + F (v ) = m dv dt F0 + F (v ) = mv dv dx F (v ) = −c1v − c 2 v v = −v(c1 + c 2 v ) 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 12 Jatuh vertikal melalui fluida. Kecepatan terminal (a) Kasus linear − mg − c1v = m dv dt mdv m mg + c1v = − ln v0 − mg − c v c1 mg + c1v0 1 t=∫ v v=− 12/15/2012 mg mg + + v0 e −c1t m c1 c1 mitrayana@ugm.ac.id 13 25 vt = mg c1 ; dan τ = m c1 v = −vt + (vt + v 0 )e −t τ 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 14 (b) Kasus quadratis − mg ± c 2 v 2 = m dv dt −1 v0 mdv v tan τ = − tan −1 2 v0 − mg − c v vt vt 2 t − t0 = ∫ v v mdv v tanh −1 0 − tanh −1 = τ v0 − mg + c v 2 vt vt 2 t − t 0' = ∫ v dengan 12/15/2012 τ= mg ; dan vt = c2 g mg c2 mitrayana@ugm.ac.id (Ketika naik) (Ketika jatuh) 15 26 t − t v v = vt tan 0 + tan −1 0 vt τ t − t 0' v v = −vt tanh − tanh −1 0 vt τ 12/15/2012 (Ketika naik) (Ketika jatuh) mitrayana@ugm.ac.id 16 Contoh soal: 1. Tinjau gerak partikel yang tergelincir turun dalam bidang (a) halus (tidak ada gaya gesek) dan (b) kasar (ada gaya gesek) θ 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 17 27 (a) Ketika tidak ada gaya gesek &x& = F = g sin θ m (b) Ketika ada gaya gesek &x& = F = g (sin θ − µ cos θ ) m 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 18 2. Gaya meningkat secara uniform. Anggap sebuah benda bermassa m awalnya diam pada waktu t =0 dan secara konstan dikenai gaya maka F (t ) = ct m ct ct 2 v = ∫ dt = 0m 2m t 12/15/2012 dv = ct dt dan mitrayana@ugm.ac.id sehingga diperoleh ct 2 ct 3 x=∫ dt = 0 2m 6m t 19 28 3. Variasi gravitasi terhadap ketinggian. F ( x ) = −mg GMm Fr = − 2 r re2 (re + x )2 = m&x& v dx = mvdv x0 (re + x )2 ∫v0 − mgre2 ∫ x 1 1 1 2 1 2 = mv − mv0 − mgre2 + + r x r x 2 2 e 0 e 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 20 Ketinggian maksimum dan laju escape −1 x v = v − 2 gx1 + ; ketika x 0 = 0 re 2 x max 2 0 v02 v02 1 − =h= 2 g 2 gre v e = (2 gre ) 12 −1 ; ketika v = 0 ≈ 11 km/sec; ketika g = 9,8 m/s 2 dan re = 6,4 × 10 6 m. 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 21 29 4. Gerak horisontal dengan hambatan linear. Sebuah balok dianggap bergerak dengan kecepatan awal v 0 pada bidang yang permukaannya halus dan memiliki hambatan udara yang linear terhadap kecepatan gerak benda. Anggap F0 = 0 sehingga F (v ) = −c1 v − c1 v = m v t=∫ − 0 m dv m v = − ln c1 v c1 v 0 t dv dt dan x = ∫ v 0 e − c1t m dt = 0 12/15/2012 v = v 0 e − c1t ( mv 0 1 − e − c1t m c1 mitrayana@ugm.ac.id m ) 22 30 PENUTUP • Kriteria Assessment: Kognitif dan skill • Metode Assessment: PR • Bobot Nilai: 1,5 % PR Soal di Buku Fowles&Cassiday fifth editions • No. 2.1 • No.2.2 • No. 2.4 • No. 2.7 • No. 2.10 PR dikumpul di loker Dr. Mitrayana di Jurusan Fisika FMIPA UGM (MIPA Utara) 12/15/2012 mitrayana@ugm.ac.id 24